Langsung ke konten utama

3G - part 1

Tiga pasang kaki mungil menaiki tangga loteng bergantian. Tawa lebar mengiringi langkah mereka ke kamar yang berlantai kayu dan berdinding triplek tebal disekelilingnya. Masing-masing membawa sebotol air untuk
membawanya ke kamar atas.

Rasa lega menggelayuti mereka setelah menapaki beberapa tangga loteng. Yang akhirnya sampai juga di kamar loteng. Perlahan-lahan mereka mendekati seorang pria muda yang tidur terlentang, memakai kaos berwarna abu-abu dengan bawahan sarung yang hanya menutupi paha sampai bawah lututnya. Hingga kelihatan boxernya yang bergambar simbol "Anarhcy".

Akhirnya, waktu yang ditunggu-tunggu tiba. Tiga bocah tadi bersiap menjalankan misinya. Dengan bermodalkan sebotol air ditangan. Bersama-sama mereka membuka tutup botol lalu beraba-aba menggunakan bahasa jawa lirih, "siji...loro...telu...", serempak mereka menumpahkan air yang ada dibotol ke atas kepala pria itu, hingga meluber sampai bantal dan seluruh tubuhnya. Pria itu sempoyongan bangun dan secara spontan meso "JANCOK".

Dua bocah laki-laki kembar langsung berlarian menuruni tangga. Sementara yang paling kecil sekitar umur 2,5 tahun, perempuan. Tubuh mungilnya sudah terperangkap dalam dekapan pria bertubuh kurus dan basah karena insiden tadi. Tubuhnya terangkat keatas kepelukan pria itu. Wajahnya tidak terlihat ketakutan ataupun ingin memberontak, gadis itu malah menyilangkan tangannya ke leher pria itu erat. Pria itu yang bukan lain adalah kakaknya, menciumi pipi kiri-kanan adiknya yang digendong. Dan membawanya turun dari kamar loteng ke bawah yang langsung bersebelahan dengan dapur.

--------------------------------------------------------------------

Seorang pria belasan tahun berseragam putih abu-abu, memandang dirinya dari cermin yang menempel di dinding kamar mandi. Dengan modal narsis, dia memulai aksinya di depan cermin. "Cermin. Siapa cowok paling ganteng di kost-kostsan ini?". Hemm, suaranya beralih lebih kecil hampir menyerupai anak kecil. "Yah, tuanku Givan yang masih paling ganteng di kost". Hemm, suaranya beralih lagi kesemula. "Cermin. Siapa cowok se-Indonesia yang paling Cahuy". Hemm."Yah, siapa lagi dong tuan, kalau gak tuanku
akang Givan...hehehe". BIbirnya menyungging tawa kecil. Hemm. "Cermin. Siapa cowok paling keren se-Ja........".

"DOK-DOK-DOK..". Belum sempat melanjutkan orasinya, seseorang dari luar kamar mandi mengedor pintunya keras. "Oey....Cepetan!!".

Sesegera mungkin Givan merapikan rambutnya dengan tangannya, lalu membuka pintu kamar mandi. Didepan sudah menanti pria dengan handuk di bahu, pakai singlet hitam dan boxer diatas lutut. "Ganti aja lama bener sih?". Diiringi langkahnya masuk ke dalam kamar mandi.
"Paling cuma lima menit".
"Lima menit Taek-mu". "BRAKK".
"ASUU!!". Saking kagetnya tubuhnya ikut tersentak, gara-gara pintu di tutup keras oleh pria tadi, teman satu kamarnya.

Givan lajukan kakinya ke meja sebelah tempat tidurnya. Dia jongkokkan badannya di depan patung yesus yang duduk memakai baju putih yang terdapat diatas meja. Tangannya ditelungkupkan di depan dada. Berdo'a dengan khusu'. "Bapa...berkatilah kegiatanku hari ini. Jagalah aku hingga petang nanti. Amien”. Givan mengakhiri do'anya dengan membuat tanda salib.

Setelah menutup doanya, dia kemudian mengambil tas slempang yang ada di sebelah patung yesus. Mengambil sepatu yang ada di kolong tempat tidur. Menentengnya keluar kamar kost dan memakainya di luar kamar.

-----------------------------------------------------------------------------------------------


Komentar

Postingan populer dari blog ini